Selasa, 31 Mei 2011

Kerja Obat Lebih Efektif Jika Ditelan Dengan Gula

Ada sebagian orang yang memerlukan gula untuk membantu menelan obat yang pahit. Dan peneliti menemukan bahwa gula tidak hanya membantu menelan obat, tetapi juga membuat kerja obat seperti antibiotik jadi lebih efektif.



Peneliti menemukan bahwa antibiotik yang diminum bersamaan dengan sesendok gula secara dramatis dapat meningkatkan efektivitas terhadap infeksi yang membandel seperti tuberkulosis (TBC).

Uji laboratorium menunjukkan bahwa glukosa dan fruktosa (sejenis gula yang ditemukan dalam tanaman) dapat merangsang kuman dan membuatnya lebih ampuh terhadap obat.

"Kalau istilah lama 'sesendok gula membuat obat lebih mudah turun (lebih mudah ditelan) maka istilah baru 'sesendok gula membuat obat bekerja'," jelas Profesor James Collins, dari Boston University, seperti dilansir Telegraph.

Menurut Prof Collins, infeksi kronis dan berulang sering terjadi ketika bakteri mematikan dan menjadi metabolik aktif. Selama beberapa minggu atau bulan, bakteri akan kembali hidup, menjadi lebih kuat dan lebih agresif dari sebelumnya, sehingga membuat penyakit pasien kambuh.

Kuman yang persisten (berulang) berbeda dengan kuman yang mengembangkan resistensi (kebal) antibiotik yang melalui mutasi genetik, tetapi kuman persisten dapat menimbulkan banyak masalah.

Dan para ilmuwan melihat cara baru untuk menanggulangi bakteri yang gigih bangkit dari hibernasi dengan menggunakan senjata sederhana, yaitu gula.

Ilmuwan menemukan bahwa gula bertindak sebagai stimulan yang aktif terhadap tanggapan normal bakteri dan membuat bakteri mudah diserang dengan antibiotik.

Studi kemudian dilakukan dengan menguji bakteri Escherichia coli (E. Coli), yang merupakan penyebab umum dari infeksi saluran kencing.

Hasilnya, peneliti mampu menghilangkan 99,9 persen persister (bakteri persisten) hanya dalam dua jam. Tanpa gula, obat-obatan yang digunakan tidak berpengaruh.

Hasil studi yang dilaporkan dalam jurnal Nature ini juga menunjukkan pendekatan yang sama efektifnya terhadap bakteri persisten Staphylococcus aureus, yang dapat menghasilkan infeksi yang serius.

"Tujuan kami adalah untuk meningkatkan efektivitas antibiotik yang ada, daripada menciptakan yang baru, yang harus menempuh proses panjang dan mahal," kata Kyle Allison, rekan Prof Collins dari Boston University yang merupakan penulis pertama studi tersebut.

Sumber :
health.detik.com
Sources/Sumber: http://www.emingko.com/2011/05/cara-memasang-like-facebook-di-blog.html#ixzz1O26hBdpa www.emingko.com

Timothy Ray Brown, Orang Pertama yang Berhasil Sembuh Dari AIDS




Dokter mengatakan, pria 45 tahun di California ini mungkin menjadi orang pertama yang sembuh dari AIDS. Ini diketahui dari gen kebal HIV miliknya.



Timothy Ray Brown diketahui positif HIV (human immunodeficiency virus) pada 1995. Kini, ia masuk jurnal ilmiah sebagai orang pertama yang berhasil 'menghapus' virus HIV dari tubuhnya secara sepenuhnya. Dokter menyebut kondisi ini 'penyembuhan fungsional'.

Pada 2008, Brown tinggal di Berlin dan mengidap HIV dan leukemia. Di sana, ilmuwan melakukan cangkok tulang sumsum untuk mengobati leukemianya. Ilmuwan mengatakan, Brown mendapat sumsum dari donor yang termasuk dalam 1% Caucasia kebal HIV.

"Saya berhenti berobat HIV di hari saya mendapat transplan itu," papar pria yang dijuluki 'Pasien Berlin' itu.
Peneliti AIDS, Dr. Jay Levy dari University of California, San Fransisco (UCSF) mengatakan, kasus Brown membuka pintu 'riset penyembuhan'.

Namun, dokter menekankan, prosedur radikal Brown mungkin tak cocok dengan penderita HIV lain karena sulitnya cangkok sumsum dan menemukan donor yang sesuai. “Tentunya Anda tak mau melakukan cangkok ini karena risiko kematiannya,” ungkap Paul Volberding dari UCSF.

Banyak pertanyaan mengenai pengobatan Brown tak terjawab, lanjutnya. “Satu elemen pengobatannya nampaknya memungkinkan virus keluar dari tubuhnya,” lanjutnya lagi. Hal ini akan menjadi studi yang menarik, tutupnya.

Sumber :
teknologi.inilah.com Sources/Sumber: http://www.emingko.com/2011/05/cara-memasang-like-facebook-di-blog.html#ixzz1O26hBdpa www.emingko.com

Senin, 30 Mei 2011

Penyakit Diabetes Mulai Menyerang Usia Muda

Dalam sebuah survey ternyata usia remaja rawan terkena namanya penyakit diabetes. Namun, untuk diabetes remaja ini istilah diabetesnya adalah juvenille diabetes. Gejala awal anak muda yang terkena diabetes adalah memiliki kebiasaan banyak makan, banyak minum dan banyak buang air kecil. Selain 3 kegiatan diatas adalah kegiatan ngantuk atau suka tidur. Namun anak muda yang ngantukan ato suka tidur tidak selalu dia mengidap diabetes dikarenakan bisa saja mereka terkena penyakit lainnya yaitu adalah penyakit kurang darah ato anemia. Nah jika anda memiliki keempat ciri-ciri diatas untuk memastikan anda mengidap diabetes ato tidak sebaiknya anda periksakan saja ke dokter. Oh ya hampir lupa  usia muda disini adalah usia 17 – 30 tahun. Nah jika ingin terhindar diabetes dari usia muda sebaiknya seperti slogan blog ini yaitu,“Jalan awal terbaik untuk mewujudkan segala impian Anda adalah, bangun dan bangkit dari tempat tidur.”
Sources/Sumber: http://www.emingko.com/2011/05/cara-memasang-like-facebook-di-blog.html#ixzz1O26hBdpa www.emingko.com